Usulan pinjaman sebesar Rp 79 miliar dari Pemkab Lombok
Tengah (Loteng) akhirnya disetujui PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Persetujuan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama pinjaman
daerah oleh Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT., dengan Direktur Utama PT. SMI,
Agresius R. Kadiaman, di Novotel Kuta Pujut, Rabu (31/1/2018).
Pemkab Loteng nantinya akan menggunakan hasil pinjaman
daerah untuk membangun Pasar Jelojok Desa Kopang Rembiga Kecamatan Kopang
dengan masa pengembalian selama lima tahun dengan bunga sebesar 6,6 persen per
tahun. Ini untuk kali kedua Pemkab Loteng menjalani kerjasama dengan PT. SMI –
dulu Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
“Kami sangat bersyukur masih dikepercaya oleh PT. SMI untuk
memperoleh pinjaman. Dan, komitmen kami pinjaman yang diberikan tersebut akan
digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat luas di daerah ini,” ungkap
Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., kepada wartawan.
Ia mengaku, sebenarnya banyak sumber-sumber pembiayaan
lainnya yang bisa diakses untuk bisa memperoleh dana guna membiayai program
pembangunan di daerah ini. Namun Pemkab Loteng tetap memilih menjalani
kerjasama dengan PT. SMI, karena kemitraan yang dibangun PT. SMI berbeda dengan
yang lain.
“Kalau dengan PT. SMI, pelaksanaan program yang dibiayai dari
hasil pinjaman tersebut itu dikawal betul. Baik dari sisi kualitas serta
kebermanfaatannya. Sehingga hasil progam yang dibiayai dari dana pinjaman
tersebut benar-benar memberikan manfaat yang optimal,” terangnya.
Artinya, PT. SMI tidak sekedar memberikan pinjaman kemudian
dilepas begitu saja. Tetapi program yang dibiayai terus dikawal sampai selesai.
Hal ini sebagai bagian dari fungsi pembinaan yang dijalankan oleh PT. SMI
selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga dalam menggunakan anggaran
hasil pinjaman, Pemkab Loteng jauh lebih tenang.
Hal senada juga disampaikan Dirut PT. SMI, Agresius R.
Kadiaman. Menurutnya, Pemkab Loteng sebelumnya sudah pernah mendapat pinjaman
dari PT. SMI untuk pembangunan jalan kabupaten dengan besaran anggaran sebesar
Rp 90 miliar. Pinjaman tersebut sudah dilunasi pada tahun 2017 lalu.
Dan, pada pinjaman yang kedua kali ini Pemkab Loteng
mendapat pinjaman sebesar Rp 79 miliar yang rencananya akan digunakan untuk
membangun pasar. Pihaknya pun berharap dana pinjaman tersebut bisa digunakan
semaksimal mungkin, sehingga bisa memberikan dampak positif yang luas bagi
masyarakat di daerah ini.
Dalam memberikan pinjaman, lanjut Agresius, PT. SMI tidak
sembarang. Ada aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Selain kondisi
anggaran daerah harus sehat, juga harus mendapat persetujuan dari pemerintah
pusat. Program yang diusulkan untuk dibiayai dari hasil pinjaman juga haruslah
yang bisa memberi dampak luas bagi perkembangan ekonomi masyarakat. (Munakir/Lombok Tengah)
0 komentar:
Post a Comment