Maket lapak bagi UKM dan pedagang asongan di Pantai Kuta Lombok Tengah. Pembangunan lapak ini masih dalam proses tender. |
Sebanyak 312 lapak bakal dibangun Indonesia Tourism
Development Corporation (ITDC) awal tahun ini guna mengakomodir keberadaan para
usaha kecil menengah (UKM) yang di sekitar kawasan Mandalika. Termasuk para
pedagang asongan yang selama ini kerap mangkal berjualan di kawasan Pantai Kuta
dan sekitarnya.
ITDC telah mengalokasikan anggaran tidak kurang dari Rp 48
miliar untuk membangun pusat UKM tersebut. “Ada dua jenis lapak yang akan kita
bangun, yakni bagi UKM sebanyak 312 unit. Satunya lagi, dikhususkan bagi
pedagang asongan di Pantai Kuta,” terang Deputy Project Director KEK Mandalika,
H. Adi Sujono, kepada Suara NTB,
Senin (29/1/2018).
Saat ini, rencana pembangunan lapak bagi UKM dan pedagang
asongan sedang dalam proses tender. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama lagi
proses pembangunan sudah dimulai, karena targetnya, Bulan Agustus mendatang
lapak sudah selesai dikerjakan dan bisa langsung dipergunakan oleh UKM dan
pedagang asongan.
Ia menjelaskan, keberadaan lapak diharapkan bisa menjawab
aspirasi para pelaku UKM dan pedagang asongan, terutama yang ada di kawasan
Pantai Kuta, supaya ada lokasi khusus tempat berjualan. Sehingga para pedagang
asongan utamanya, tidak lagi berjualan di kawasan pantai yang selama ini banyak
dikeluhkan oleh wisatawan. Lantaran pedagang terkesan memaksa wisatawan yang
berkunjung untuk belanja.
Lokasi pembangunan lapak bagi UKM dan pedagang asongan
dipilihkan yang terbaik, yakni berada di sepanjang jalur masuk menuju kawasan
Pantai Kuta. ‘’Jadi nanti bus-bus yang mengangkut wisatawan, harus diparkir di
area masjid. Tidak boleh kendaraan langsung masuk ke area pantai,’’ ujarnya.
Tapi lapak tersebut nantinya tidak gratis. Pelaku UKM dan
pedagang asongan akan dikenakan sewa. Namun dengan tarif yang sangat murah yang
telah disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. ‘’Jadi walaupun sewa, tapi tidak
sampai membebani pelaku UKM maupun pedagang asongan,’’ tambahnya. (Munakir/Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment