PT. Angkasa Pura I sampai saat ini belum memprioritaskan tambahan perpanjangan landasan pacu pesawat bandara internasional di Lombok. Justru area parkir yang akan dipeluas, untuk menampung tambahan delapan pesawat.
Kapasitas
tampung parkir pesawat yang ada saat ini untuk parkir 10 pesawat. Jika tuntas,
sisi timur dan sisi barat. Total 18 pesawat yang bisa ditampung, kata General
Manager PT. Angkasa Pura I Lombok International Airport (LIA), I Gusti Ngurah Ardhita.
Pembangunan
infrastruktur area parkir pesawat di bagian timur, rencananya dimulai Februari.
Nantinya, sisi timur bandara internasional di Lombok akan menampung 4 pesawat narrow body, atau setara dengan dua
pesawat wide body (berbadan lebar).
Demikian juga di bagian barat bandara, kapasitas tampungnya akan sama.
“Saat
ini masih tender. Februari sudah bisa dikerjakan. Jika selesai tahun ini bagian
timur dan barat, total bisa nampung delapan pesawat. Jadi seluruhnya 18 pesawat
bisa parkir,” ujarnya.
Mengapa
perpanjangan landasan pacu tak menjadi prioritas? Gusti Ngurah Ardhita menegaskan,
panjang landasan yang ada saat ini dapat dimanfaatkan untuk pesawat badan
lebar. Ia menguatkan, tahun lalu Bandara Internasional Lombok dapat
dimanfaatkan untuk penerbangan langsung jemaah haji.
“Saat
ini Boeing 747 sudah turun. Dan haji
tahun ini sudah direncanakan menggunakan pesawat Boeing 747.400. Penerbangan haji langsung
dari sini. Itu sudah cukup,” jelasnya.
Lainnya
yang menjadi prioritas 2018 ini, pengoperasian terminal ruang keberangkatan
penumpang di lantai tiga. Luasnya 1.600 meter persegi. Awal Februari dapat
dimanfaatkan katanya. Selain itu, PT. AP
I juga menambah fasilitas untuk taksi way. Dari 2 yang ada sekarang, ditambah 1
lagi, sehingga menjadi tiga taksi way. Dua taksi way yang ada juga ditambah
kapasitasnya sehingga lebih lebar, dalam rangka mengantisipasi masuknya pesawat
wide body.
“Lainnya,
kita lakukan penambahan terminal, luasannya sama dengan yang sekarang 20.000 meter persegi. Kita alokasikan untuk
terminal internasional,” imbuhnya.
Ditanya
mengenai total investasi yang akan ditanam PT. AP I tahun ini di bandara
internasional Lombok? Gusti Ngurah Ardhita belum bersedia membeberkan
besarannya. Yang terpenting menurutnya, dipenuhi secara bertahap infrastruktur
yang lebih memadai.
Di bagian
lain, terhadap rencana ditawarkannya pengelolaan bandara internasional yang ada
di Lombok, oleh Kementerian Perhubungan kepada investor Arab Saudi, Gusti
Ngurah Ardhita juga tak bersedia menjawabnya. Kewenangan penuh ada di direksi. (Bulkaini/Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment